Senin, Desember 20, 2010

Reyna's Story...

Namaku Reyna, awal kisahku ini adalah saat aku kls.6 SD. Saat itu aku sedanng mengikuti lomba mapel yang diadakan oleh sebuah SMP,yang bernama SMP Kusuma Bangsa.
Saat lomba berlangsung aku deg-degan. Apakah bisa masuk 6 besar?? Tiba waktunya pengumuman. Sebelum pengumuman,aku sempat melihat ada seorang anak laki-laki yang bagiku sangat mempesona.Dia sedang mondar-mandir di depan ruang guru. Aku tak tahu dia siapa.Tapi kata Dewi, dia anak salah satu guru di SMP itu.
Kertas pengumuman pun ditempel di kaca jendela ruang TU.Agar semua anak dapat melihat hasilnya. Aku melihat daftar itu mulai dari atas. Dan ternyata aku mendapatkan peringkat 3!!! Wow...betapa senangnya...,apalagi, 3 finalis-nya berhasil disabet SD-ku! SD Nusa Permata. Tetapi sayang, aku satu-satynya anak perempuan dari SD-ku. Ardian dapat peringkat 2 dan Dicky dapat peringkat 6. Nah, dari hasil tersebut,6 besar itu harus mengikuti lomba lagi pada tanggal 22 Januari. Bertepatan dengan HUT SMP itu.
Babak finalpun tiba. Dan ternyata yang mendapatka peringkat 1 kemarin adalah “si Anak Guru” itu. Aku belum tahu namanya, karena saat aku melihat pengumuman tersebut,namanya begitu sulit untuk dibaca.
Kejadian itu takkan pernah aku lupakan selamanya... Wajahnya sangat pekat difikiranku. Kalau tidak salah,ternyata namanya adalah Ray Arya. Aku berharap suatu saat nanti aku dapat bertemu dengannya lagi.
***
Huufh......tak terasa sekarang aku sudah lulus SD. Mm...aku mau melanjutkan di SMP Kusuma Bangsa saja ahh... Kayaknya enakan sekolah di situ. Teman-temanku juga banyak yang sekolah di sana.
Tebak? Di sana aku bertemu siapa coba? Aku bertemu dengan “si Anak Guru” itu lagi! Di tes masuk SMP-nya,dia mendapatkan peringkat 1, dan aku mendapatkan peringkat 2. Kayaknya dia bakalan jadi sainganku dech!
Akhirnya aku masuk di kelas 7a. Aku satu kelas dengan Ray, dan aku duduk satu bangku dengan Nayna. Sedangkan Dewi masuk di kelas 7b bersama Icca. Di sini aku mendapat banyak teman.
Aku melewati hari-hari dengan menyenangkan. Tapi, aku merasakan ada rasa yang berbeda saat melihat Ray. Dia bagaikan matahari yang menyinari hidupku.
Saat ekstra Pramuka,Ray digosipkan ada hubungan dengan Nissa. Hatiku terasa sediih sekali. Apalagi saat dikabarkan,Ray pernah punya pacar yang bernama Mytha. Tapi lama-kelamaan,akhirnya dia tahu perasaanku yang sebenarnya kepadanya. Dia bingung sendiri mau memilih aku atau Nissa. Tapi ia lebih memilih Nissa, meskipun begitu, hubungannya dengan Nissa tak bertahan lama.
***
Suatu hari aku melihat Ray bersama seorang kakak kelasku yang bernama Arsya. Dia salah satu anak yang berprestasi di sekolahku, dan dia adalah seorang mayoret. Ternyata ia telah menjalin hubungan dengan Ray. Aku merasa sangat sangat sediiih. Karena, aku dengan kak Arsya telah berteman baik. Tapi aku akan bertekat untuk menjadi orang yang hebat, karena orang yang hebat adalah orang yang berusaha membahagiakan orang lain di atas penderitaannya sendiri.
Aku bertekat untuk mencari pengganti Ray. Dan saat kami semua sudah naik di kelas 8, ada seorang anak laki-laki yang ternyata sejak kelas 7 sudah suka aku. Dia bernama Candra. Ia mengungkapkan perasaannya kepadaku. Dan,,aku menerimanya.
Hari demi hari ku jalani bersamanya. Namun,aku tak pernah mencintainya. Yang ada dihatiku hanyalah dua orang. Yaitu Ray dan Rama. Rama adalah adik kelasku. Entah mengapa menurutku dua sosok itu sangat berkaitan. Jika aku pernah mengatakan bahwa Ray adalah matahari yang menyiari hidupku, Rama adalah bulan yang menggantikan matahari saat malam tiba. Bagiku mereka adalah sesosok yang sama tapi dalam raga yang berbeda. Tapi hatiku lebih condong ke Ray. Lagipula, Nayna lebih membutuhkan Rama daripada aku.
Hmm . .di sini aku punya tiga sahabat yang sangat baik. Mereka bernama Nayna, Dewi, dan Icca. Kami memberi nama persahabatan kami ini yaitu Iona Best Friend Forever. Kami selalu bersama-sama di manapun berada. Tapi, gara-gara Rama, hubunganku dengan Nayna sempat renggang. Dan gara-gara itu juga, hubungan Nayna dengan Dewi pun juga begitu. Namun kami tetap menjaga persahabatan kami agar tak renggang lagi. Dan kami tetap menjadi sahabat sejati.
***
Hari demi hari telah kami jalani. Tak terasa kami telah naik ke kelas 9. Dan aku masih bersama Candra. Tetapi, kami merasa sudah tidak cocok. Dan akhirnya ia memutuskan hubungan kami ini. Aku merasa  kecewa,tapi apa boleh buat, mungkin ini adalah jalan yang terbaik bagiku dan dia.
Sedangkan Ray masih saja bersama kak Arsya. Meskipun kak Arsya sekarang sudah SMA, tapi persahabatan kami tetap berjalan lewat facebook. Di Facebook,kak Arsya selalu mengeluh tentang masalahnya bersama Ray. Update satusnya selalu tentang Ray, bahwa sekarang hubungannya dengan Ray mulai renggang. Ray tak pernah menelfonya lagi, tak pernah sms, dan sudah jarang ketemuan. Apalagi setelah ia berada di sekolah barunya itu, ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta untuk yang ke dua kalinya. Hubungannya serasa digantungkan oleh Ray.
***
Aku tak tahu apakah Ray tahu aku masih mencintainya sampai sekarang? Dan...aargh..!! Ada kejadian yang sangat membuatku malu. Saat itu Ray sedang bermain-main di dekat tempat dudukku, dan sat itu tasku sedang terbuka. Ia membuka-buka tasku dan menemukan selembar kertas yang berisi harapan-harapanku di saat hari ulang tahunku. Aku lupa bahwa kertas itu masih tersimpan di tasku. Ia pun membacanya, dan akhirnya ia tahu bahwa perasaanku tak berubah dari duluusampai sekarang.
***
Hari itu telah terlupakan. Dan sekarang kami berdua ditambah Reza sedang disibukan dengan latihan-latihan persiapan Lomba Cerdas Cermat yang diadakan di SMP Nusa Bangsa. Tiap pulang sekolah kami selalu mendapat jam tambahan.
Hari yang dinantipun tiba. Kami sudah sampai di SMP Nusa Bangsa, dengan dibimbing pak Huda dan pak Alex,kami disuruh daftar ulang dulu. Hari itu seperti serba kebetulan. Saat daftar ulang,aku bertemu dengan Dicky,temanku waktu di SD,dan sekarang dia bersekolah di situ. Tak kalah menariknya,Ray juga bertemu dengan yang entah aku tak tahu ia bisa kenal anak itu dari mana. Anak itu bernama Ana Fatchia. Mereka berdua seperti sudah akrab sekali. Hem... ingin sekali rasanya jadi Ana. Kalau dilihat dari penampilanya,ia terlihat perfect. Cantik,putih,pinter,pandai bergaul,pokoknya oke dech... Pak Alex yang bapaknya Ray aja juga kenal sama Ana. Katanya Ana itu ikut olympiade matematika and les bahasa inggris juga. Dalam benakku,ingin sekali rasanya aku jadi dia.
Saat lombapun dimulai. Kami duduk bertiga dengan aku ditengahnya. Hmh...rasanya tak ingin waktu ini cepat berlalu.. aku berada tepat disampingnya. Aku dapat memendangi wajahnya yang menawan. Andai aku bisa merubah hatimu menjadi milikku...
Tak terasa pengumuman pun ditempel,dan...hufh,,lagi-lagi kami gagal. Kami mendapatkan peringkat 15. Dan coba tebak? Yang mendapatkan peringkat 1 mana? Yaitu sekolahnya Ana. Waw..aku merasa hari ini seperti serba kebetulan....
Dan saat pulang lomba saat di dalam mobilnya Pak Huda,aku mendengar Ray sedang berbicara di telfon. Sepertinya ia sedang berbicara dengan kak Arsya dech. Tapi....kok bicaranya pake’ kata “putus” segala sich..? Apa mungkin...? ahh...tidak tidak! Aku kok mikir gitu sich?
Hmm...sambil menunggu sampai di sekolah, mendingan nge-net aja. Aku mau membuka facebook ah.. Lho?? Aku melihat update statusnya kak Arsya yang terbaru, dan ternyata tebakanku benar! Inti dari isi tulisannya kak Arsya adalah hubngannya itu telah berakhir. Dan ada pemberitahuan baru bahwa “Funnya Arsya telah melajang.”Aku bingung dengan ekspresiku sendiri. Mau sedih? Atau senang?
Aku senang karena,itu berarti kesempatan bagi ku untuk mendapatkan Ray semakin besar. Tapi,aku sedih dan was-was,karena itu berarti ada orang lain yang punya kesempatan untuk merebut hati Ray. Sebut saja contohnya,Mytha,Nissa,Ana,dan mungkin juga..Naya,ia adalah mayoret penggantinya kak Arsya setelah ia lulus dari SMP. Tapi..semoga kewa-wasanku ini tidak akan berlanjut lebih lama.
Sudah sampai di jln.Wisnuwardhana,dan Pak Alex beserta Ray turun dari mobil. Dan kami yang tersisa melanjutkan perjalanan ke sekolahan. Setelah sampai di sekolahan,aku memutuskan untuk pulang jalan kaki saja.
***
Saat aku sedang enak-enaknya jalan kaki, tiba-tiba ada seorang anak SMP yang naik motor memakai helm putih. Ia datang memghadangku. Dari helmnya, aku sudah tahu bahwa dia Ray. Tapi kenapa dia menghadangku?
“Hei..Reyna! Aku anter, mau nggak?”
“Hah? Beneran nie? Nggak salah?”
“ya udahlah kalau nggak mau..”
“Eee...ya yaa.. mau kok,mau....” dalam benakku,apakah dia sedang kerasukan setan? Whatever lah! Pokoknya up to you. Gak peduli..yang penting kan aku dapat tumpangan gratis! Hehehee....
Akhirnya aku dianterin sama dia. Dan dia mulai bertanya sama aku. Tapi kok pertanyaanya aneh ya? Masa’ dia tanya sama aku apakah aku masih dengan Candra Si Pinokio itu. Ya terus terang aja aku jawab nggak. Kan kenyataannya emang gitu. Terus dia jawab lagi,”aku juga udah enggak..”
“enggak apanya?”
“ya berarti,aku sekarang udah jomblo lagi.”
“aku udah tau....”
“tau darimana?”
“facebook. Kak Arsya udah cerita semunya difacebook,meskipun nggak secara langsung ditujukan ke kamu,tapi jika orang yang bener-bener tau ceritanya,pasti akan ngerti.”
“berarti,sekarang kita sama-sama jomblo donk..?”
“yuppy..!”
“kok gitu doang sich jawabnya?”
“Lha terus aku harus jawab apalagi?”
Tak terasa sudah sampai dirumahku. Dan dia nganter aku nggak cuma sampai depan rumah,tapi sampai halaman..,ada angin apa ya kok dia jadi gini. Eh kok aku malah jadi tegang gini sich? Ehm...tenang-tenang...
“akhirnya sampai juga..,thanks ya Ray,dah anterin aku..” dan aku pun mulai akan melangkah pergi,tapi dengan sigap Ray meraih tanganku.
“eh,tunggu dulu..aku kan tadi belum selesai ngomong.”
“mau ngomong apalagi?”
“er..........,eum.....permintaanmu yang waktu kelas tujuh dulu masih berlaku?”
“permintaan apaan?”
“meminta aku jadi pacarmu..”
“heh...??” dagdigdug duuaaarrr!!! Hatiku benar-benar meledak tak karuan. Mungkunkah ini? Ya Allah....terimakasih do’a-ku selama ini telah Engkau kabulkan.
“heii! So..? gimana?”
Dengan senyuman terbaikku,kuucapkan,”YA!
“Jadi..,mulai sekarang kita jadian kan....?!”
“yaa........!”
Tak kuduga,dihalaman rumahku..,cinta yang t’lah lama kutunggu,kini datang menghampiriku....membawaku terbang keawang-awang...
“eh ya Ray,tapi bagaimana dengan kak Arsya?”
“udahlah....dia nggak usah kamu pikirin. Toh juga dianya dulu yang mulai.”
“terus,kenapa kamu nggak pilih Naya aja? Atau Nissa? Mytha? Atau bahkan Ana aja? Kenapa harus aku?”
“kamu nggak mau ya?”
“ee...bukannya gitu... aku mau kok. Tapi tolong sebutin alasannya kenapa kamu nggak pilih yang lain-lain?”
“karena Naya terlalu gimana-gimana,and karena Nissaa udah nggak seprinsip ‘ma aku,karena Mytha hanyalah kenangan masalaluku,karena bagiku Ana terlalu agresif.”
“oo...gitu...”
“ya..! udah puas yank?”
“belum...”
“apalagi cih?”
“apa alasanmu pilih aku?”
“hmm.....,pengen tau’?? Rahasia.......”


**THE END**